Review Buku Novel Lelaki Harimau Oleh Eka Kurniawan – Buku novel berjudul Lelaki Harimau atau yang juga disebut Man Tiger ini bak dongeng yang dapat menghipnotis anda untuk membacanya terus menerus sampai habis. Sangat adiktif.
Cerita dalam buku novel ini bermula ketika Margio membunuh Anwar Sadat. Berita ini kontan membuat geger satu kampung, bukan hanya Margo yang dikenal baik dan berakal budi tetapi juga karena Anwar Sadat dibunuh dengan cara yang sangat sadis, yaitu dengan cara digigit urat lehernya sampai putus. Memang Margo hidup dalam garis kemiskinan bersama ayahnya yang tidak kunjung pulang. Margo tinggal bersama kedua adiknya, Mameh dan Marian dan ibunya yang setengah gila, Nuraeni. Kalau anda membaca buku ini, pasti anda akan tahu, bahwa koneksi antara 2 karakter dan keluarga mereka, yang berangsur angsur mengubah karakter seseorang dan berujung kepada pembunuhan.
“Bukan aku,” kata Margio tenang dan tanpa dosa. “Ada harimau di dalam tubuhku.”
Buku karya Eka Kurniawan ini memang bagus sekali, namun saya masih tetap jatuh cinta kepada karya pertamanya yang berjudul, Cantik itu Luka. Seperti biasa, Kurniawan selalu membubuhi tema kekerasan, dan kali ini terjadi di dalam rumah tangga itu sendiri. Kemiskinan juga menjadi faktor utama dalam buku ini yang dapat menarik nalar anda untuk lebih mensyukuri apa yang ada.
Berbeda dengan buku pertamanya, Lelaki Harimau memiliki sentuhan fantasi yang membuat buku ini menarik untuk diikuti tetapi tetap saja, menurutku kalau Cantik itu Luka lebih bagus ceritanya, lebih kompleks dan saya juga suka dengan unsur sejarah yang ada disana.
Ok, lupakan Cinta itu Luka. Buku novel Lelaki Harimau ini sendiri juga pernah sempat dinominasikan dalam penghargaan bergengsi berskala internasional, 2016 Man Booker Prize. Memang buku ini pantas untuk penghargaan, dan yang kusukai dalam buku ini adalah bahwa buku ini lebih tipis, namun berbobot dan kurun waktu dalam buku cerita ini tidak memakan waktu lama.
Pembangunan karakter dalam buku ini juga diceritakan dengan sangat bagus dan masing masing memiliki kepribadian yang unik, serta perubahan karakternya dikisahkan dengan cukup panjang, yang anehnya tidak membosankan sama sekali. Harus saya akui, Eka sangat pintar dalam menjalin kalimat demi kalimat dan membentuk sebuah paragraf yang panjang. Sampai saya sempat berpikir kalau pasti susah si Kurniawan pas translate ke edisi bahasa Inggris-nya, haha. Tapi, Eka pastinya ada penerjemah kan, jadi tidak perlu repot-repot.
Alur cerita dalam buku ini menurutku sedikit gamblang. Namun belum terlalu keluar jalur. Saya memahami kalau kisah masa muda Nuraeni perlu diceritakan, yang dimana padahal saat ini Nuraeni sudah tua dan menjadi janda. Karena layaknya hidup manusia, hari demi hari, ada kalanya sebuah kejadian di masa lalu berpengaruh dengan kejadian yang sedang berlangsung pada masa kini.
Nah, akhir cerita, saya sangat merekomendasikan kepada anda pecinta buku novel Indonesia yang suka dengan unsur fantasi dengan latar belakang pedesaan. Nah, aku akan mencoba membaca buku Eka Kurniawan yang lainnya, tak ada salahnya mencoba kan? Siapa tahu, buku selanjutnya lebih seru!
Baca juga: Review Buku Novel Cantik Itu Luka Oleh Eka Kurniawan
-
Admin Rate:
No Comments