Review Buku Novel I Was Here Karya Gayle Forman – Halo semuanya, ketemu lagi di bukureview.com , kali ini saya akan mencoba membagikan penggalaman saya ketika membaca buku novel yang berjudulkan I was Here karya Gayle Forman yang satu ini. Buku ini cukup bagus, dan yah sebenarnya bisa dikatakan tidak buruk juga.
Ada banyak poin dalam buku ini yang membuatku kecewa. Jangan salah sangka, saya suka dengan gaya penulisan Gayle Forman yang indah, tapi saya rasa, plot yang diceritakan oleh Gayle Forman dalam buku ini tidak benar benar memuaskan. Buku ini diambil dari sudut pandang pertama Cody, jadi kita sebagai pembaca akan merasakan apa yang dia pikirkan dan pendapat dia dalam segala hal yang terjadi pada buku ini. Ceritapada buku ini menceritakan tentang bagaimana Cody berusaha mencari alasan atas apa yang dilakukan Meg, dan pada saat yang sama, ingin menyingkirkan rasa bersalahnya atas ketidaktahuannya mengenai apa yang dialami teman baiknya itu. Perlu kuakui bahwa buku ini sangat menghancurkan hatiku dikarenakan ceritanya yang sedikit depresi. Namun anehnya, buku ini seakan memiliki daya magis yang menarik diriku untuk tetap membacanya karena saya sangat penasaran untuk mencari tahu mengapa Meg memutuskan untuk mengambil nyawanya sendiri.
Sayangnya, ada beberapa kali aku merasa sedikit bosan ketika membaca buku ini. Percayalah, ada beberapa orang (mungkin lebih banyak) orang atau manusia di bumi ini yang memiliki isu ketika membaca buku dengan genre romantis, dan saya adalah salah satu dari antara segelintir orang tersebut.
Aku dapat mengerti bagaimana Cody dan Ben merasakan perasaan bersalah yang sama atas kepergian Meg, dan tentunya penyesalan mereka itu terasa sedikit aneh menurut pendapatku. Perlu waktu 1 minggu penuh bagiku untuk menuntaskan buku ini, yah sebenarnya saya hanya penasaran tentang bagaimana cerita ini akan berakhir. Namun sayangnya lagi, ending cerita pada novel ini juga tidak memuaskan. Aku tidak ingin memberikan spoiler tentang bagaimana akhir cerita pada novel ini, namun hal inilah yang kurasakan. Sedih, karena mungkin buku ini sebenarnya sangat menarik, namun mungkin kekurangannya terletak pada jalan ceritanya yang super lambat.
Disamping rasa kekecewaanku pada buku ini, aku sedikit banyak menemukan poin dimana buku ini menjadi sangat menarik. Mungkin sebagai pecinta thriller pada umumnya akan menemukan bahwa buku yang menceritakan hal hal yang tidak biasa akan terasa menarik, contohnya saja pada buku ini, menceritakan bagaimana proses bunuh diri yang dilakukan Meg. Saya rasa fokus dalam buku cerita ini bukanlah terletak pada bunuh dirinya si Meg, namun lebih kepada orang orang yang ditinggalkan si Meg, yah khususnya si Cody. Pada awalnya, Cody lebih berusaha untuk mencari tahu hal apa yang memancing si Meg untuk melakukan bunuh diri, yang dimana si Cody diarahkan kepada seseorang yang bernama Ben.
Mungkin ada sedikit banyak dari anda yang kurang setuju dengan pendapatku bahwa buku ini mengecewakan, saya minta maaf, namun persepsi dan penilaian setiap orang akan berbeda beda, tergantung dari selera membaca orang tersebut masing masing. Ada yang suka membaca dengan cerita yang memiliki tempo cepat, dan ada yang senang dengan cinta romantis, dan segala ucapan cinta kamu cinta dia, aku bukanlah orang yang senang dengan hal seperti itu. Buku ini memang bagus dengan gaya penulisan yang mudah dibaca dan dipahami, plus memiliki sudut pandang pertama yang kusuka, hanya saja tempo dalam buku ini sangat lambat, dan hal itulah yang membuatku sedikit bosan ketika membacanya.
Overall, terlebih dari rasa kekecewaanku pada buku ini, saya rasa ada banyak pesan penting yang diberikan pengarang cerita lewat cerita pada novel ini. Pesan ini lebih mengarah kepada mereka yang memiliki pikiran pikiran yang sering memikirkan bunuh diri dan tentunya mengingatkan kita bahwa ketika kita bunuh diri, kita akan meninggalkan banyak orang dibelakang kita, orang orang yang mencintai kita, orang yang perduli kepada kita, orang yang menyayangi kita, akan kita tinggalkan selamanya. Oleh karena itu, seperti yang sudah kukatakan tadi sebelumnya, bahwa buku ini memiliki topik yang membuat kita depresi dari awal sampai akhir.
Baca juga: Review Buku Novel When All Is Said
Terakhir dari saya, mungkin ini quotes yang paling kusuka dalam buku novel ini, saya ingin membagikannya kepada anda semua yang membaca ini, dan saya rasa quotes ini sangat indah dan penting untuk semua orang mengetahuinya.
“Life can be hard and beautiful and messy, but hopefully it will be long. If it is, you will see that it’s unpredictable, and that the dark periods come, but they abate—sometimes with a lot of support—and the tunnel widens, allowing the sun back in. If you’re in the dark, it might feel like you will always be in there. Fumbling. Alone. But you won’t—and you’re not.“
No Comments