Review Buku Novel PS I Still Love You oleh Jenny Han – Lara Jean tidak menyangka bahwa perasaannya kepada Peter Kavinsky menjadi nyata. Setelah menyadari bahwa perasaan kedua belah pihak sama, mereka akhirnya memilih untuk menjalani hubungan. Semuanya terlihat sangat sempurna bagi Jean. Dia berhasil memperbaiki hubungannya dengan adiknya, dan menikmati waktu bersama dengan Peter. Namun semua itu tidak berakhir lama, setelah secara tiba tiba, video berisikan Jean dan Peter berduaan di kamar mandi di publikasikan oleh orang yang tidak dikenal. Semua orang yang melihat video tersebut mengira bahwa Jean dan Peter berhubungan intim di kamar mandi, dan itu jelas membuat Jean dalam posisi sulit. Jean mencurigai bahwa Genevieve, mantan kekasih Peter, adalah pelaku yang mempublikasikan video tersebut, tapi entah bagaimana, Peter sepertinya tidak percaya akan hal itu.
Dalam rumitnya masalah tersebut, Jean tiba tiba mendapat sebuah surat dari John – Salah satu pria yang mendapatkan surat cinta rahasia dari Jean. Sungguh sangat kebetulan ketika John akhirnya menyadari bahwa Jean-lah yang mengirimi surat kepadanya pada masa masa sekolah dulu. Terlepas dari semua kejadian yang membuatnya stress dengan hubungan Peter dengan Genevieve, Jean malah merasa sangat nyaman berkomunikasi dengan John. Apa yang akan terjadi dengan hubungannya dengan Peter? Apakah Peter benar benar belum bisa melupakan Genevieve? Ataukah semua itu hanya terlintas di kepala Jean saja?
“So much of love is chance. There’s something scary and wonderful about that. If Kitty had never sent those letters, if I hadn’t gone to the hot tub that night, it might’ve been him and Gen. But she did send those letters, and I did go out there. It could have happended lots of ways. But this is the way it happened. This is the path we took. This is our story.”
Buku ini merupakan buku kedua dari sekuel novel berjudul “To All the Boys I’ve Loved Before, jadi seperti yang aku katakan pada review buku pertama ini sebelumnya, bahwa aku suka dengan open ending pada akhir cerita. Jujur saja, aku awalnya ragu untuk membaca buku ini, mungkin karena akhir akhir ini aku terlalu banyak membaca drama, karena kebanyakan romance juga tidak akan bagus untuk diriku, aku juga butuh asupan negatif seperti horror dan thriller. Tapi, semenjak melihat banyaknya review positif mengenai buku ini, yah, pada akhirnya aku juga membaca buku ini. Sejujurnya, pendapatku mengenai buku ini masih sama seperti buku pertama, yaitu aku suka dengan plot dan jalur ceritanya, tapi mudah ditebak jalur ceritanya. Aku merasa kesal ketika membaca buku dengan isi cerita yang bisa ditebak, tapi itulah kekuatan dari Jenny Han, aku tidak bisa melepaskan buku ini dan terus kuhabiskan membacanya dalam satu hari.
Karakter favoritku dalam novel kedua dari Jenny Han ini tidak lain dan tidak bukan adalah Peter, meskipun adanya penampilan seorang karakter baru dalam cerita tersebut. Saya tahu bahwa Peter seharusnya tidak terlalu perduli dengan Genevieve, karena Peter sudah memiliki Jean dan hubungan Peter dan Genevieve sendiri sudah berakhir dan telah putus. Dari apa yang dikatakan oleh kepada Jean, dan tingkah lakunya, jelas bahwa Peter benar benar menyukai Jean. Aku pikir bahwa Jean hanya merasa tidak nyaman lagi atau apalah itu.
Untuk ending cerita dalam novel ini, aku tidak bisa berkata bahwa aku puas dengan semua cerita itu sendiri. Aku tidak mengeluh dengan akhir dari cerita tersebut. Faktanya hal yang kuharap dapat terjadi di akhir cerita ternyata muncul, yang kusesali hanyalah proses dan alur cerita itu sendiri. Tentu saja aku akan memberikan spoiler tentang apapun juga. Review ini hanyalah pendapat pribadi tentang novel ini. Banyak orang yang mencintai buku ini dan merasa bahwa novel ini sangat sempurna, namun tak sedikit pula yang mengkritik novel ini bahwa novel ini tidak sebagus novel pertama. Jadi saya rasa bahwa review itu selalu mengarah pada pendapat masing masing pembaca.
-
Admin Rate:
1 Comment