Review Buku Novel Always and Forever oleh Jenny Han – Lara Jean memiliki hari hari yang indah dalam hidupnya sebagai senior dan semuanya terlihat begitu sempurna. Dia terlihat bahagia atas hubungan asmaranya dengan Peter Kavinsky, dan ayahnya juga akan menikah dengan tetangga mereka, bibi Rothschild. Lara Jean sangat senang dan bahagia dengan banyak hal. Terutama karena rencana pernikahan ayahnya, dan kepulangan Margot dari luar negeri.
Perlu diperhatikan bahwa untuk anda yang belum membaca buku pertama yang berjudulkan Review Buku Novel To All the Boys I’ve Loved Before, dan buku kedua yang berjudulkan Review Buku Novel PS I Still Love You, bahwa review ini mengandung spoiler. Tapi kalau sudah baca, yah dilanjutkan, lol. Aku benar benar tidak mengharapkan adanya buku ketiga dari sekuel yang ditulis Jenny Han ini. Karena kupikir seri ini akan berakhir pada sekuel kedua. Tapi ternyata tidak, dan inilah buku ketiga yang akhirnya aku baca juga. Jadi bukunya menceritakan Jean dan Peter yang berencana akan pergi ke perguruan tinggi UVA bersama. Bagaimanapun juga ada saja masalah yang selalu bermunculan, Jean tidak mendapatkan beasiswa seperti yang telah lama diharapkannya, dan malahan Peterlah yang mendapatkan beasiswa dengan nilai ujian yang sangat bagus.
Bagaimanapun juga, buku ketiga yang mengejutkanku ini sangat bagus daripada buku pertama dan keduanya. Saya berpendapat demikian karena sekuel ini sangat banyak penampilan Peter Kavinsky yang kusukai. Melihat kembali ulasan ulasan mengenai buku Jenny Han sebelumnya, saya tetap berpegang pada pendirian untuk tetap menyukai Peter di sekuel yang satu ini. Cerita cinta dalam sekuel ini memang mungkin kurang bagus dibandingkan dengan sekuel sebelumnya, namun entah mengapa novel ini membuatku seakan dihipnotis dan aku merasa bahwa aku sangat tenggelam di dalam buku ini dan tidak dapat melepaskan buku ini.
Alur cerita dan permasalahan dalam buku ini terletak kepada transisi Jean dari sekolah menengah menuju ke perguruan tinggi. Dan untuk ending cerita dalam buku ini, sangat kunikmati tentang bagaimana hal ini berakhir. Aku berpikir bahwa buku ini memiliki poin dan nasihat tertentu yang dapat kita petik, seperti untuk para remaja remaja muda untuk bisa menentukan masa depan mereka sendiri dan tidak memilih hanya untuk kesenangan sementara. Namun harus kuakui bahwa akhir cerita ini sangat kabur. Tapi aku sendiri suka dengan ending seperti ini, karena aku jadi bisa berimajinasi dan membayangkan Jean dan Peter di perguruan tinggi, bersama sama pergi ke kampus dan pulang berbarengan. Semua itu terlintas di benakku bagaimana mereka akan berpacaran dan lain sebagainya. Namun hal yang tidak kuketahui adalah apakah hubungan Jean dan Peter akan bertahan selamanya atau tidak. Ada pepatah yang mengatakan, “There’s beauty in uncertainty”, dan itu jelas menggambarkan keindahan buku yang satu ini.
Semenjak buku ini adalah sekuel yang terakhir, aku rasa ini saatnya mengucapkan selamat tinggal kepada pacar imajinasiku, Peter Kavinsky. Sangat banyak kenangan yang kau berikan yang mengingatkanku akan indahnya cinta di dunia yang busuk ini. Aku menyukai bagaimana Peter memperlakukan pacarnya, dan bagaimana dia berinteraksi dengan ayahnya ketika mereka bertemu, dan bagaimana dia bermain dengan Kitty (adik perempuan Jean), segala keromantisannya, dan bagaimana cara dia mencintai Jean.
Setelah munculnya buku ini, aku berharap bahwa akan ada sekuel keempat (tolong jangan, aku tidak sanggup lagi). Yah pada akhirnya, buku ini dan sekuelnya pasti kurekomendasikan untuk mereka yang memang suka dengan kisah romantis. Namun satu hal yang harus anda pastikan adalah, anda harus membaca buku pertama dan kedua sebelum loncat membaca buku ketiga ini.
Terima kasih sudah memberikan momen yang begitu indah dan memperkenalkan Peter kepadaku. Aku jadi ingin mencari cinta sejati juga setelah membaca buku ini. Ada yang mau kenalan tidak? :p
Saya menantikan buku selanjutnya dari Jenny Han!
-
Admin Rating:
No Comments