Review Buku Novel Silent Child oleh Sarah A. Denzil – Kisah buku ini dimulai 10 tahun yang lalu dimana seorang ibu bernama Emma Price yang tinggal di sebuah kota kecil bersama anaknya yang bernama Aiden. Cuaca sangat buruk dan petir menyambar pada saat itu, dan semua akses keluar masuk kota itu tertutup karena banjir yang terjadi. Emma, seperti kebanyakan ibu lainnya, ingin memastikan bahwa anaknya, Aiden, baik baik saja di sekolah. Namun, yang Emma dapatkan ketika tiba di sekolah ialah kekecewaan. Dia diberitahu bahwa Aiden berkeliaran ketika jam pelajaran dan belum ada seorangpun yang melihat dia semenjak itu.
Cerita kemudian berjalan lebih maju ketika Emma meminta bantuan polisi untuk mencari anaknya, namun bukan Aiden yang ditemukan mereka, tetapi jaket merah yang tergeletak di atas tanah. Tidak menyerah, pencarian Aiden berlanjut berbulan bulan, sampai memasuki tahun, namun hasilnya nihil, tidak ada satu pun petunjuk menuju keberadaan Aiden.
Tahun demi tahun berlanjut, Emma mau tidak mau harus mendeklarasikan bahwa anaknya telah meninggal dunia. Hidup begitu rumit bagi Emma sampai dia diselamatkan oleh Jake. Jake menyusun kembali kepingan kepingan dalam diri Emma menjadi utuh. Mereka jatuh cinta satu sama lain, dan memulai hidup baru, plus, kini Emma mengandung anak dari Jake yang akan segera lahir. Tapi, tidak pernah terpikirkan oleh Emma dan Jake bahwa kehidupan mereka yang sekarang sudah mulus ini akan jatuh ke jurang, ketika Emma menerima sebuah telepon yang mengubah segala-galanya.
Aiden kembali! Tetapi kini Aiden terdiam seribu bahasa. Aiden yang diam seperti menyimpan rahasia 10 tahun lalu.
“I buried you, I thought, with my gaze holding my son’s. In my heart I put you to rest. Can you ever forgive me?”
“Did I even deserve forgiveness? Mothers are supposed to never give up.”
Mungkin cukup sekian saja, kalau saya lanjut, takutnya malah memberikan spoiler (ini saja sudah banyak spoiler >.<). Yah satu hal yang perlu anda ketahui sebelum anda membeli buku ini, anda perlu tahu bahwa buku ini, sangat sangat ‘gelap’ dan menganggu. (menganggu mental dan psikologis anda). Jadi, buku ini mungkin sangat tidak cocok untuk dibaca oleh anak anak atau siapapun yang tidak tahan dengan isu psikologis.
Kalau saya sendiri, sangat menyukai buku ini, walaupun terkadang sangat sulit untukku membaca cerita buku ini, ini seperti aku langsung melihat Emma sebagai ibu paling malang sedunia. Menurutku, Emma sedang mengalami mimpi terburuknya, ketika Aiden, anaknya kembali padanya (yang dikira selama ini sudah tiada), namun Aiden yang sekarang ini sudah berumur 16 tahun, hanya terdiam seribu bahasa. Aku dapat merasakan Emma sangat frustasi, ketakutan, stress, dan yang lebih buruknya lagi, semua itu terjadi ketika Emma sedang hamil tua.
Ada banyak twist dalam buku ini, ada beberapa yang mungkin dapat anda tebak kedatangannya, ada pula yang tidak. Sangat cocok bagi anda yang sangat menyukai buku thriller. Aku pasti akan membaca buku dari pengarang ini (buku lainnya). Dan pastinya, aku akan merekomendasikan buku ini kepada semua orang yang juga suka dengan thriller yang sangat sangat menganggu tidur anda.
Baca juga: Review Buku The Ghostwriter oleh Alessandra Torre
-
Admin Rate:
No Comments