Review Buku Novel Stillhouse Lake – Buku yang sangat sangat menarik. Buku ini dengan mudah masuk kedalam daftar 10 buku terfavorit versi aku sendiri. Yah, bukannya mengejek, tapi akhir akhir ini, buku seram kurang seram, malah lucu. Tapi yang satu ini pasti membuat anda yang suka dengan genre thriller jatuh hati.
Buku ini menceritakan sebuah kisah seorang ibu rumah tangga, Gina Royal, yang memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis dan dianugrahi 2 anak anak yang lucu, bisa dikatakan keluarga idaman. Namun hal itu langsung terbalik 180 derajat ketika aib sang suaminya terbongkar bahwa dia adalah seorang pembunuh berantai. Kejadian ini tentunya sangat memukul batin Gina yang akhirnya memutuskan untuk mengganti identitasnya menjadi Gwen Proctor.
Dengan mantan suaminya yang berakhir ke dalam penjara, bukan berarti Gwen bisa terlepas dari pengaruh mantan suaminya itu. Gwen harus mengasingkan diri dan membebaskan diri dari stalker maupun kejaran netizen yang tidak memandang bulu. Tentu orang yang tidak mengenal Gwen akan berpikir bahwa Gwen pasti tahu sesuatu mengenai hal hal yang berhubungan dengan krimnal sang mantan suaminya itu. Satu hal yang diinginkan Gwen, dan pastinya ini adalah keinginan semua ibu agar kedua anaknya dapat tumbuh dewasa dengan damai. Tidak usah muluk-muluk, Gwen tentu ingin Gwen memutuskan untuk tinggal di suatu tempat yang bernama Stillhouse Lake.
Namun saat situasi sudah mulai reda, dan Gwen sudah mulai terbiasa dengan identitas barunya, satu mayat mengapung di danau dekat rumah mereka. Parahnya lagi, penyebab kematian dari mayat tersebut sangat mirip dengan tindakan mantan suaminya yang sedang ada di penjara.
Buku ini sangat menarik, aku saja hampir lupa waktu ketika membacanya. Menurutku, daya tarik buku ini sebenarnya terletak kepada seorang ibu yang ingin melindungi kedua anaknya, mungkin itulah yang menyentuh hatiku dan menganggap bahwa buku ini sangat bagus. Terlebih buku ini sangat mengingatkanku tentang pengaruh buruk internet, dimana netizen tidak akan memandang kamu siapa asalkan mereka senang berada dibalik layar membuli dirimu.
Contoh simpelnya saja, beberapa waktu lalu, ketika aku membagikan resep donat yang menurutku enak di blog pribadiku beberapa waktu lalu. Aku tidak tahu siapa, namun seseorang menulis sebuah komentar di blog pribadi saya itu, bahwa resep yang kuberikan itu gagal dan dia juga bilang akan menemukanku dan akan membunuhku. Bunuh, aku tidak tahu apa arti sebuah nyawa manusia dimata mereka. Tentu saja netizen selalu memiliki hak istimewa untuk berkomentar, namun alangkah baiknya lagi kalau komentar yang mereka buat itu bersifat mengkritik dan sekaligus membangun. Aku sadar netizen ini ada dimana mana, dan di dalam buku ini contohnya, Gwen bisa saja mengabaikan setiap postingan tersebut yang menyudutkannya, namun jika postingan tersebut tentang akan menemukan Gwen dan akan membalas dendam, pastinya Gwen tidak akan diam, apalagi anaknya akan berada dalam bahaya.
Tentu buku ini mengingatkan kita kepada kejamnya dunia internet, seberapa jauhnya seseorang dapat berbuat sesuatu demi balas dendam. Namun satu yang pasti, buku ini juga mengingatkanku bahwa tidak ada didunia ini yang bisa melebihi kehangatan seorang ibu yang melindungi anak anaknya. Dan tentu itu sangat menyentuh hatiku.
Overall, buku ini sangat bagus, menghangatkan, dan emosional, dan ending dalam buku ini tentunya akan membuat anda lebih jatuh cinta lagi padanya. PS: ada sekuelnya lho! Puji Tuhan, hihihi.
No Comments