Review Buku Novel There's Someone Inside Your House

Review Buku Novel There’s Someone Inside Your House

Review Buku Novel There’s Someone Inside Your House – Buku yang aneh. Buku bergenre Horror, namun aku tidak merasakan apa-apa ketika membacanya. 

Jujur, ketika aku membeli buku ini, itu dikarenakan judulnya yang sangat, sangat memikat. Mengapa? Karena aku suka cerita thriller, suspense. Namun ketika aku membaca buku ini, semua harapanku pudar. Tidak sesuai yang kuharapkan. Tidak ada unsur “ngeri” yang bisa membuatku tidak bisa tidur. Semua itu tidak ada disini. Intinya, lagi-lagi aku terjebak dengan judul buku ketika membelinya.

Ah, rasanya aku ingin berteriak. Nah, kalau anda belum membeli buku ini, dan sedang mencari-cari review bagi yang sudah membaca, aku saranin nih ya, pilih buku lain, baca buku lain. Faktanya, bagi anda (pecinta suspense/ horror) pasti akan merasa kecewa seperti aku. Aku mungkin salah, namun anda bisa mencobanya kalau tidak percaya. Aku tidak ingin bilang buku ini tidak bagus, atau apalah itu, hanya saja, buku ini tidak sesuai harapanku, tidak memberikan suspense sama sekali. Faktanya, aku malah lebih senang kalau memberikan beberapa buku rekomendasi ketimbang menyarankan anda membaca buku ini.

Mungkin anda tidak tahu, atau mungkin sudah tahu, tapi buku ini dilabeli genre horror. Faktanya buku ini malah tidak ada sama sekali unsur horrornya seperti tensi, suspense atau thrill nya yang membuat anda tidak bisa tidur. Mungkin ini salahku, yah salahku karena aku tahu Stephanie Perkins adalah penulis ulung. Namun Stephanie itu terkenal dengan novel romance-nya, yang dimana bukanlah tipeku. Aku salah.

Review Novel Theres Someone Inside Your House

Aku ingat ketika aku membaca buku horror karya Sebastian Fitzek, dan nyatanya buku itu memang memberikan aku rasa takut, dan membuatku tidak bisa tidur karena terus memikirkannya. Memang aku pada akhirnya tidur, namun ada rasa tidak biasa yang membuat mood saya menjadi tensi setelah membaca buku itu. Namun buku ini tidak, rasanya hambar dan tidak berenergi. Aku tidak tahu mengapa buku ini malah dilabeli genre horror.

Bagiku, buku ini sebenarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian cerita novel. Yang pertama adalah cerita romantis yang dibumbui masa lalu kelam dan satunya lagi adalah cerita tentang seorang pembunuh yang senang membunuh siswa sekolahan di kota kecil ketika hari Halloween. Masing-masing cerita itu memang bagus, namun jika digabung, rasanya aneh seperti makan indomie tanpa bumbu gitu, blehh.

Satu-satunya hal yang kusukai dalam buku ini adalah persahabatan antara Makani, Darby dan Alex. Mereka menunjukkan sebuah persahabatan yang ingin dimiliki semua orang. Buku ini sungguh aneh menurutku, tidak seperti yang kuharapkan. Aku masih punya segudang pertanyaan kepada Stephanie, si pengarang, tapi ya, ah sudahlah.

Previous Post Next Post

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply