Review Buku Novel The Girl Who Played with Fire

Review Buku Novel The Girl with the Dragon Tattoo

Review Buku Novel The Girl with the Dragon Tattoo – Buku pertama dari trilogy millenium ini merupakan novel dengan genre misteri dan thriller yang pastinya akan memuaskan anda pecinta buku misteri. 

Ada beberapa sahabat penaku yang mengatakan bahwa buku ini memiliki judul yang lainnya. Judul pertama (dari edisi Swedia) yang diberikan pada buku ini adalah “Men Who Hate Women.” Nah, jika anda bertanya padaku, mengapa buku ini diganti judulnya? Yah, jujur saja saya juga kurang tahu, tapi mungkin judul yang pertama lebih cocok kepada cerita pada buku ini ketimbang judul “The Girl with the Dragon Tattoo,” karena buku ini menceritakan segala sesuatu tentang seorang pria yang melakukan segala hal yang mengerikan kepada wanita. Dan lagi, anda tidak bisa men-judge buku hanya dari judulnya saja kan?

Nah, sebelum anda melanjutkan membaca review ini, ada baiknya jika bagi anda, ada yang merasa TIDAK suka dengan kekerasan (khususnya kepada wanita dan anak-anak), saya sangat menganjurkan agar anda tidak membaca buku ini, just skip it!

Sebenarnya sulit bagiku untuk memberikan sinopsis singkat mengenai buku ini. Ya, secara keseluruhan, buku ini menceritakan mengenai investigasi atas kasus berumur 40 tahun yang belum terpecahkan, atas hilangnya seorang remaja. Kasus itu kemudian mulai berkembang menjadi sebuah kasus pembunuhan berantai, dan menuju ke sebuah penipuan yang melibatkan perusahaan besar antar benua, hingga berkembang menjadi penipuan keuangan internasional yang rumit serta masa lalu yang terkubur oleh keluarga konglomerat asal Swedia yang kaya raya.

Aku suka dimana buku ini tiba tiba sangat menarik minat bacaku dan segala sesuatunya menjadi penuh action. Aku juga menikmati setiap detail yang ditorehkan oleh penulis buku ini mengenai segala sesuatu di sekitarnya. Namun ada kalanya detail yang terlalu malah akan membuat pembaca bosan, misalnya saja, dalam buku ini sering mendeskripsikan tentang apa-apa saja yang dimakan oleh si karakter utama. Aku juga tidak perlu tahu bagaimana bentuk sebuah komputer, sepeda motor, mobil yang digunakan, sampai pakaian apa yang digunakan karakter utamanya setiap hari. Ya, mungkin itu bagus untuk memberikan daya imajinasi kita mengenai karakter, tapi ini terlalu repetitive, dan kurasa itu tidak perlu karena membosankan, menurutku.

Terlepas dari itu semua, aku menyukai konsep dalam buku novel ini, dimana seorang jurnalis dipekerjakan oleh seorang bapak tua untuk menulis sebuah buku mengenai, entahlah mungkin mengenai keluarganya yang kaya raya. Dan disinilah poin menariknya, jurnalis itu juga dipekerjakan (secara rahasia) untuk mencari tahu kebenaran mengenai hilangnya cucu dari bapak tua itu, Jurnalis tersebut ditugaskan untuk menginvestigasi dan mencari tahu sebuah kasus pembunuhan tanpa jasad (jasadnya tidak pernah ditemukan, jadi tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada anak perempuan tersebut). Nah, buku ini mengandung banyak sekali kriminalitas, pembunuhan, bahkan pemerkosaan terhadap wanita. Hal hal yang pastinya akan membuat anda tidak nyaman. (Yah, sebelumnya saya juga sudah memperingatkan, haha).

Investigasi ini sendiri nyatanya memberikan sebuah titik terang, dimana sang jurnalis (Mikael) meminta bantuan dari seorang hacker andal asal Swedia (Lisbeth) dan bersama mereka menguak misteri yang tertimbun selama 40 tahun lamanya.

Aku sangat menantikan sekuel kedua dalam trilogy ini yang berjudul “The Girl Who Played with Fire” dan tentunya aku juga sangat menantikan aksi Mikael dan Lisbeth selanjutnya.

Previous Post Next Post

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply