Review Buku Novel To All the Boys I’ve Loved Before – Lara Jean mengalami masa masa sulit ketika kakak perempuannya, Margot, memutuskan pergi ke perguruan tinggi di Scotland. Sejak mereka ditinggal ibu kandung mereka, Lara Jean sangat mengandalkan Margot dalam banyak hal. Tapi sekarang, Lara Jean haruslah bisa mandiri. Masalah demi masalah bermunculan ketika surat cinta yang ditulis oleh Jean diam diam dan disimpan secara rahasia, hilang dan tahu tahu surat tersebut sudah terkirimkan kepada orangnya masing masing. Situasi yang sangat gila dan memalukan ini, terlebih karena seorang pria yang bernama Peter yang bertanya kepadanya mengenai surat cinta yang diterimanya. Tetapi hal yang membuatnya paling membuatnya khawatir adalah ketika dia sadar bahwa diantara surat tersebut, ada seorang pria yang menerimanya. Pria yang bernama Josh, mantan Margot, kakaknya. Tak bisa dipungkiri memang Jean pernah punya hati kepada Josh dulunya.
“I turn on my side and close my eyes. What must it be like, to have a boy like you so much he cries for you? And not just any boy. Josh. Our Josh”
Jean ingin keluar dari situasi canggung ini dengan berpura pura bahwa dia sedang menjalin hubungan bersama Peter. Dengan pernyataan itu, Jean mencoba untuk menyakinkan Josh bahwa dia tidak punya perasaan apapun lagi kepadanya. Namun yang terjadi malah sebaliknya, Jean malah membuat situasi lebih rumit ketika Jean menghabiskan waktu dengan Peter dan dia malah mulai mempertanyakan perasaannya sendiri. Dan apa yang paling ditakutkan Jean malah terjadi. Dia malah harus menghadapi konsekuensi karena telah menjaga perasaannya sendiri selama ini.
Tak bisa dipungkiri bahwa novel ini sangat terkenal di era tahun 2014, dan bisa membaca buku ini dengan gratis ketika Ibu saya pulang dari Jakarta, dan membelikanku oleh oleh buku ini. Tentu saja aku sangat senang, apalagi cover bukunya sangat bagus dan imut. 🙂
Aku hanya membaca satu buku dari pengarang Jenny Han sebelum mencoba novel yang satu ini, yaitu The Summer I turned Pretty. Saya pun tergelitik untuk membaca buku yang satu ini. Salah satu alasan paling kuat adalah karena buku ini sangat booming pada saat itu. Buku yang sangat menarik bagiku, yang menceritakan tentang Lara Jean dengan surat cinta rahasianya yang dikirimkan dengan tidak sengaja. Meskipun buku ini tidak seperti yang saya harapkan (mungkin karena beberapa bagian dalam buku ini yang terlihap cukup klise), saya masih sangat menikmati buku ini. Saya harus mengakui bahwa saya sangat suka dengan gaya penulisan Jenny Han. Dia mampu membuat cerita yang unik dan ringan. Saya suka bagaimana ada berbagai karakter dengan kepribadian yang berbeda yang muncul dalam buku ini, dimana hal ini membuat ceritanya semakin menarik. Sedangkan untuk endingnya, umm.. Saya tidak tahu apakah ending ini membuatku puas atau tidak. Tapi saya rasa tidak ada salahnya karena ending yang diberikan oleh Jenny Han adalah open ending, yang dimana tidak dipungkiri lagi akan ada novel sekuel keduanya. Jika ini novel tunggal, akhir cerita yang terbuka akan memancing daya imajinasi pembaca. Jadi karena aku tidak terlalu tertarik dengan cerita romance, saya tidak yakin apakah aku akan membaca sekuelnya. Tapi mungkin aku akan membacanya, entahlah, siapa tahu aku berubah pikiran di masa depan. (Edited: aku sudah membacanya. Dan yay! Anda harus membacanya juga!)
-
Admin Rate:
No Comments