Review Buku Novel All The Missing Girls – Harus kuakui kalau aku sangat menyukai gambar pada cover buku novel yang satu ini. Aku juga berpikir bahwa cover ini sangat cocok untuk latar belakang buku bergenre thriller ini!
Ok, tanggapan saya mengenai buku ini adalah sedikit… aneh? Sebuah buku itu pada dasarnya akan kita baca dari halaman depan tentunya dan tiba tiba (Bam…), aku berada pada bagian yang tidak bisa kuingat. Kemudian aku menyadari bahwa buku kemudian ditulis terbalik. Mungkin kelihatannya ini sangat membingungkan, tapi tidak! Setiap bagian yang anda baca, satu persatu menyatukan segala semuanya. Fantastis!
Missing girls had a way of working their way into someone’s head. You couldn’t help but seen them in everyone– how temporary and fragile we might be. One moment here, and the next, nothing more than a photo staring from storefront.
Aku belum pernah membaca buku thriller sebagus ini dalam waktu yang lama. Bagiku buku ini adalah buku thriller favoritku sepanjang tahun 2017 ini. Ketika membaca buku ini, aku punya beberapa perkiraan mengenai siapa pembunuhnya, tapi tidak, aku hanya tidak bisa membayangkan mengapa dialah yang selalu ada dipikiranku.
Buku ini menceritakan mengenai Nicolette (Nic) yang pindah dari rumahnya di Smokey Mtns, setahun yang lalu. Dia kembali ke kampung halamannya, dan sahabat baiknya, Corinne entah bagaimana sudah tidak ada disana. Dia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan bekerja sebagai konselor dan disana dia menemui seorang lelaki tampan dan mereka akhirnya bertunangan. Everett adalah namanya, dan dia merupakan seorang pengacara yang bagus.
Jadi Nic mendapatkan sebuah panggilan telepon dari abangnya Daniel yang mengatakan bahwa dia ingin Nic pulang kampung dan menemui ayahnya yang sedang sakit, dan dengan keadaan ekonomi yang mereka hadapi, dia ingin menjual rumahnya. Terakhir kali Nic menemui ayahnya adalah ketika ayahnya dirumahkan karena mengalami masalah demensia. Ayah Nic mulai menggerutu hal hal tak jelas. Hal hal yang kurang masuk akal namun kurang enak didengar. Dia terus mengatakan bahwa dia melihat seorang gadis dan Nic sedang dalam bahaya. Oh lord.
Jadi akhirnya Nic kembali ke rumah orang tuanya dan bantu membersihkan rumah. Dia berbincang dengan teman sekolahnya, Tyler yang kelihatannya memiliki hubungan khusus dengan abangnya, Daniel dan istrinya Laura. Tyler dulunya adalah pria idaman Nic, dan sampai sekarang Nic pun masih merasa ada kasih yang tidak bisa diungkap diantara mereka, namun bisa dibilang juga bahwa hubungan yang mereka lalui adalah hubungan yang berupa suka sama suka. Namun Tyler saat ini sedang berpacaran dengan seorang Annaleise Carter. Dan coba tebak, dia hilang? Hmm… Jadi saat ini ada dua wanita yang hilang di kampung halamannya dan seluruh penduduk kota juga menjadi kebingungan.
Sementara itu, tunangan Nic, Everett juga datang ke kampung halamannya dan membantu sebisanya dengan meminta polisi untuk meninggalkan ayah Nic, yang sampai saat ini masih mengumamkan perihal wanita yang hilang tersebut. Ayah Nic juga bergumam mengenai sahabat Nic yang hilang sepuluh tahun lalu, dan sedikit banyak omong kosong yang tidak masuk akal. Mungkin bukan omong kosong jika kita perhatikan. Ada beberapa hal yang mungkin dikunci didalam otak yang dimiliki ayahnya, dan dia sudah kehilangan kunci untuk masuk kedalamnya. Penduduk desa beranggapan bahwa ayah Nic hanya mabuk dan menjadi gila setelah ditinggali istrinya mati dan dia stress. Tentu saja ada beberapa banyak alasan untuk satu hal yang misterius.
Mungkin cukup sampai disana saja review mengenai buku dengan judul All the Missing Girls, karena saya juga takut kalau banyak ceplas ceplos, aku akan dengan tidak sengaja memberikan spoiler, yang dimana akan memberikan cita rasa buku yang anda baca kurang bisa anda nikmati karena sudah tahu jalan ceritanya. Untuk anda pecinta thriller dan misteri, buku ini merupakan buku yang sangat pas untuk anda. Jangan ragu untuk membelinya! Aku membaca buku ini setidaknya sudah ada 4x sampai saat ini. Mengapa? Karena ada beberapa bagian dalam buku ini yang tidak kupahami, dan aku ingin memahaminya, aku sangat penasaran dengan makna tersirat yang tersimpan dalam buku ini. Atmosfer dalam buku ini juga sangat bagus. Aku menyukai setiap detil yang ada dalam cerita buku ini, kecuali beberapa momen patah hati yang diberikan. Tapi inilah hidup, selalu ada yang membuat kita sedih, jadi apa boleh buat.
Aku juga tahu siapa yang membunuh gadis gadis ini! Tapi aku rasa aku tidak akan memberitahu anda! Mungkin kita bisa membahasnya secara privat, aku tidak ingin memberikan spoiler!
*Ucapan terima kasih sebanyak banyaknya kepada Jessica karena telah merekomendasikan buku ini kepadaku.
-
Admin Rating:
Sinopsis
Like the spellbinding psychological suspense in The Girl on the Train and Luckiest Girl Alive, Megan Miranda’s novel is a nail-biting, breathtaking story about the disappearances of two young women—a decade apart—told in reverse.
It’s been ten years since Nicolette Farrell left her rural hometown after her best friend, Corinne, disappeared from Cooley Ridge without a trace. Back again to tie up loose ends and care for her ailing father, Nic is soon plunged into a shocking drama that reawakens Corinne’s case and breaks open old wounds long since stitched.
The decade-old investigation focused on Nic, her brother Daniel, boyfriend Tyler, and Corinne’s boyfriend Jackson. Since then, only Nic has left Cooley Ridge. Daniel and his wife, Laura, are expecting a baby; Jackson works at the town bar; and Tyler is dating Annaleise Carter, Nic’s younger neighbor and the group’s alibi the night Corinne disappeared. Then, within days of Nic’s return, Annaleise goes missing.
Told backwards—Day 15 to Day 1—from the time Annaleise goes missing, Nic works to unravel the truth about her younger neighbor’s disappearance, revealing shocking truths about her friends, her family, and what really happened to Corinne that night ten years ago.
Like nothing you’ve ever read before, All the Missing Girls delivers in all the right ways. With twists and turns that lead down dark alleys and dead ends, you may think you’re walking a familiar path, but then Megan Miranda turns it all upside down and inside out and leaves us wondering just how far we would be willing to go to protect those we love.
No Comments